Metode Statistika II
Uji Jarque Bera sering diaplikasikan dalam analisis regresi untuk pemeriksaan asumsi normalitas atau untuk mengetahui apakah galat atau kesalahan acak mengikuti distribusi normal.
Uji Jarque Bera merupakan salah satu uji untuk mengidentifikasi apakah suatu peubah acak (random variables) berdistribusi normal atau tidak. Uji Jarque Bera sering diaplikasikan dalam analisis regresi untuk pemeriksaan asumsi normalitas atau untuk mengetahui apakah galat atau kesalahan acak (random error) mengikuti distribusi normal.
Ada pun hipotesis nol dan hipotesis alternatif dari Uji Jarque Bera dinyatakan oleh
\(H_0\): residual mengikut distribusi normal
\(H_1\): residual tidak mengikuti distribusi normal
Rumus statistik hitung Uji Jarque Bera yaitu
di mana:
Jika statistik hitung JB lebih besar dari nilai kritis chi-square dengan tingkat signifikansi \( \alpha = 0,05 \) dan derajat bebas 2 \((JB > χ^2_{(α;2)})\), maka keputusannya tolak hipotesis nol yang berarti residual tidak mengikuti distribusi normal.
Contoh 1:
Berikut adalah data modal keuangan dari 30 perusahaan (dalam juta US$).
56 | 58 | 60 | 64 | 54 | 52 | 50 | 40 | 57 | 53 |
65 | 50 | 53 | 52 | 66 | 45 | 55 | 54 | 65 | 56 |
55 | 57 | 48 | 63 | 51 | 55 | 44 | 58 | 54 | 60 |
Apakah data tersebut berdistribusi normal? (Gunakan Uji Jarque Bera)
Pembahasan:
Rata-rata modal keuangan 30 perusahaan tersebut adalah 55 (\(\bar{x}\)). Dengan demikian, kita peroleh
Sehingga
Keputusan: Gagal tolak \(H_0\) karena \(JB < χ^2_{(α;2)}\).
Kesimpulan: Dengan tingkat signifikansi 5% dapat disimpulkan bahwa data modal keuangan 30 perusahaan tersebut berdistribusi normal.
The journey of a thousand miles begins with one step.
Lao Tzu