Metode Statistika II   »   Pengujian Hipotesis   ›  Kesalahan Jenis I dan II

Pengujian Hipotesis

Kesalahan Jenis I dan II

Penolakan hipotesis nol yang benar disebut kesalahan jenis I dan dilambangkan dengan α. Penerimaan hipotesis nol yang salah disebut kesalahan jenis II dan dilambangkan dengan β.

Pada tulisan sebelumnya, telah dijelaskan panjang lebar mengenai definisi hipotesis statistik, serta gambaran mengenai bagaimana suatu pengujian hipotesis statistik dilakukan, misalnya dalam menguji keefektifan vaksin baru terhadap vaksin yang sedang digunakan sekarang atau yang sedang beredar di pasaran.

Selanjutnya, tulisan ini akan meneruskan pembahasan tersebut terutama terkait kesalahan yang dapat terjadi dalam pengujian hipotesis statistik.

Prosedur pengambilan keputusan dalam pengujian hipotesis statistik dapat membawa pada dua jenis kesimpulan yang salah. Misalnya, dalam pengujian keefektifan vaksin, diperoleh kesimpulan tolak Ho sehingga disimpulkan bahwa vaksin baru lebih efektif.

Namun, vaksin baru tersebut sesungguhnya tidak lebih baik daripada yang digunakan sekarang, tetapi hasil percobaan kita menunjukkan 9 orang atau lebih yang melampaui periode 2 tahun tanpa pernah terserang virus tersebut (artinya vaksin baru tersebut lebih baik).

Maka dalam hal kita telah melakukan kesalahan, yaitu menolak Ho dan menerima H1, padahal sesungguhnya Ho benar. Kesalahan ini disebut keesalahan jenis I.

Sekarang misalkan bahwa vaksin baru itu sesungguhnya memang lebih baik daripada yang digunakan sekarang. Namun, hasil percobaan kita menunjukkan bahwa vaksin tersebut kurang efektif (kurang dari 9 orang yang dapat melampaui periode 2 tahun tanpa pernah terserang virus tersebut).

Dalam hal demikian kita akan menerima Ho, padahal sebenarnya hipotesis itu salah. Kesalahan ini disebut kesalahan jenis II.

Peluang melakukan kesalahan jenis I disebut taraf nyata (tingkat signifikansi) uji tersebut dan dilambangkan dengan \(α\). Sedangkan kesalahan jenis II dilambangkan dengan \(\beta\).