Metode Statistika I
Modus mengacu pada nilai yang paling sering muncul atau yang mempunyai frekuensi terbanyak. Rumus modus dibedakan menurut data berkelompok dan tidak berkelompok.
Seperti telah dijelaskan bahwa ada tiga ukuran pemusatan data (measures of central tendency) yang populer atau yang umumnya dikenal yakni modus, mean, dan median.
Modus mengacu pada nilai yang paling sering muncul atau yang mempunyai frekuensi terbanyak. Sama halnya dengan rata-rata dan median, rumus untuk menghitung modus juga dibedakan menurut data berkelompok dan tidak berkelompok.
Modus untuk data tidak berkelompok atau data tunggal dapat diperoleh secara langsung dengan menyusun data menurut urutannya, kemudian menentukan mana data atau pengamatan yang paling sering muncul.
Jika suatu variabel terdiri dari banyak nilai, maka lebih mudah untuk mengelompokkan data ke dalam interval-interval tertentu dan kemudian disajikan dalam suatu tabel. Kita sebut ini sebagai data yang telah dikelompokkan. Dalam kasus ini, modus dapat dihitung menggunakan rumus berikut:
\[ Mo = Tb + \left( \frac{d_1}{d_1+d_2} \right) I \]
Keterangan:
\(Tb\) = tepi bawah kelas yang memuat modus. Kelas yang memuat modus adalah kelas yang mempunyai frekuensi terbanyak
\(d_1\) = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya
\(d_2\) = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya
\(I\) = lebar atau panjang kelas (interval kelas)