www.jagostat.com

www.jagostat.com

Website Belajar Matematika & Statistika

Website Belajar Matematika & Statistika

Metode Statistika I   »   Ukuran Pemusatan Data   ›  Arti dan Kegunaan Ukuran Pemusatan Data
Data

Arti dan Kegunaan Ukuran Pemusatan Data

Ukuran statistik yang biasa digunakan untuk memberikan gambaran secara umum mengenai sekelompok data yaitu rata-rata hitung, median dan modus.


Dalam melakukan analisis data, tak jarang kita dipusingkan oleh sekelompok data berskala besar yang masih dalam bentuk mentah. Dalam upaya memahami data tersebut kita perlu melakukan penyederhanaan agar fenomena atau persoalan yang tersembunyi dalam data dapat tergambarkan dengan jelas.

Usaha penyederhanaan ini biasanya dilakukan dengan cara menyajikan data mentah tersebut menjadi angka-angka ringkasan (summary figures). Selain angka-angka ringkasan, data mentah biasanya juga diolah dan disajikan ke dalam bentuk tabel dan grafik.

Ukuran pemusatan data merupakan suatu hal yang harus dibuat dalam analisa statistik deskriptif, yaitu analisa penggambaran suatu fenomena dengan menggunakan angka-angka ringkasan. Ukuran statistik yang biasa digunakan untuk memberikan gambaran secara umum tentang sekelompok data yaitu rata-rata hitung, median dan modus.

Lalu, bagaimana rata-rata hitung, median dan modus diperoleh, serta kapan salah satu dari ukuran ini harus digunakan? Untuk menjawab pertanyaan ini, tentu kita harus memahami apa itu rata-rata hitung, median, dan modus terlebih dahulu. Setelah itu, barulah dapat ditentukan kapan salah satu dari ukuran ini digunakan untuk menggambarkan atau mewakili suatu kelompok data secara keseluruhan.

Meskipun ukuran pemusatan/kecenderungan pusat seperti rata-rata, median, dan modus, sering dipakai dalam statistika, dalam kehidupan masyarakat sehari-hari mereka jarang terdengar. Alih-alih ketiga ukuran tersebut, terdapat ukuran pemusatan data lain yang familiar di telinga masyarakat awam. Ukuran yang dimaksud adalah 'pada umumnya'.

Dalam berbagai laporan atau ceramah, biasanya didengar ungkapan seperti “pada umumnya penduduk masyarakat Kabupaten Terbana di bulan Desember 2013 merasa bahwa telah terjadi kenaikan tarif hidup mereka selama tahun 2013”, atau “pada umumnya telah terjadi kenaikan ketimpangan distribusi pendapatan di negara-negara sedang berkembang selama periode 2000-2010”.

Penggunaan istilah ‘pada umumnya’ merupakan suatu usaha untuk memberikan gambaran umum tentang suatu kelompok data secara mudah dan ringkas. Dalam statistika, kata ‘pada umumnya’ merupakan terjemahan langsung dari ukuran kecenderungan pusat (measures of central tendency). Statistika mengajarkan perlunya membuat suatu angka ringkasan untuk menggambarkan suatu kelompok data agar mudah dipahami.

Hal ini dilakukan terutama untuk membantu usaha pembandingan antar-tempat dari dua kelompok data atau antar-waktu dari satu kelompok data. Hanya dengan angka ringkasanlah maka pembandingan dapat dilakukan, apalagi kalau masing-masing kelompok mempunyai himpunan data yang amat besar (large data set).

Ukuran yang biasa digunakan untuk menyatakan ‘pada umumnya’ adalah rata-rata, yang dapat berupa rata-rata hitung, median dan modus. Dengan mengetahui angka rata-rata maka diperoleh angka yang dapat dipakai dalam menyajikan informasi tentang sebuah kelompok data dengan menggunakan kata ‘pada umumnya’ tersebut.

Misalnya, pada umumnya penduduk dewasa di Kabupaten Takbisatidur setuju dengan proyek yang akan dijalankan pemerintah daerah (pemda). Nah, ‘pada umumnya’ ini merupakan ‘rata-rata’ pendapat penduduk dewasa di daerah tersebut tentang proyek itu.

Sumber:

Tulisan ini diambil dari buku Esensi Statistik bagi Kebijakan Publik karya Professor Abuzar Azra

Artikel Terkait