www.jagostat.com

www.jagostat.com

Website Belajar Matematika & Statistika

Website Belajar Matematika & Statistika

Tutorial R   »   Dasar-dasar Pemrograman R   ›  Struktur Kontrol dalam Pemrograman R
Pemrograman R

Struktur Kontrol dalam Pemrograman R

Setelah struktur kontrol pemrograman R dasar dipahami, pengguna dapat menggunakan bahasa R sebagai environment yang sangat powerful untuk melakukan analisis kompleks dari hampir semua jenis data.


Flag Counter

Salah satu keunggulan utama menggunakan R environment adalah kemudahan dan fleksibilitas yang diberikan kepada pengguna untuk menuliskan sendiri program dan fungsi yang mereka butuhkan. Hal ini sangat penting ketika pengguna memerlukan metode analisa yang tidak standard atau yang lebih mutahir sehingga belum tersedia di paket program statistik manapun.

Mungkin kemudahan inilah yang juga menjadikan pengguna R melesat dalam beberapa tahun ini dikarenakan banyak analisa kompleks yang memerlukan pengembangan metode statistika yang adopsinya oleh software berbayar sangat lambat.

Sintaks pemrograman R sangat mudah dipelajari, bahkan untuk pengguna yang tidak memiliki pengalaman pemrograman sebelumnya. Setelah struktur kontrol pemrograman R dasar dipahami, pengguna dapat menggunakan bahasa R sebagai environment yang sangat powerful untuk melakukan analisis kompleks dari hampir semua jenis data.

Pada artikel ini, kita akan mempelajari beberapa struktur kontrol penting yang sering digunakan dalam bahasa pemrograman R.

If dan Else

Berikut adalah sintaks untuk if statement:

                
                    if(cond1 = true) {
                        cmd1
                    } else {
                        cmd2
                    }
                
              

if statement hanya untuk vektor berukuran 1. Berikut adalah contoh dari if-else:

                
                    if( 1 == 0) {
                      print(1) 
                    } else {
                      print(2)
                    }
                
              

ifelse dapat digunakan untuk objek tipe vektor dengan panjang n.

                
                    ifelse(test, true_value, false_value)
                
              
                
                    # create sample data
                    x <- 1:10
                    ifelse(x < 5 | x > 8, x, 0)
                    [1]  1  2  3  4  0  0  0  0  9 10
                    
                    ifelse(x > 5, "high", "low")
                    [1] "low"  "low"  "low"  "low"  "low"  "high" "high" "high" "high" "high"
                
              
Switch

Untuk memilih lebih dari 2 pilihan, kita dapat menggunakan fungsi switch() di mana inputnya adalah berupa ekspresi dari input yang diinginkan serta pilihan yang tersedia.

Jika EXPR terdiri integer, maka itu akan digunakan sebagai urutan dari pilihan yang diberikan seperti:

                
                    x <- switch(3,
                                "first",
                                "second",
                                "third",
                                "fourth"
                          )
                    x
                    
                    Output:
                    [1] "third"
                
              

Sementara itu, jika input adalah berupa string, maka akan dicocokkan dengan nama pilihan yang tersedia, seperti contoh berikut.

                
                    inpt = "mean"
                    x <- 1:10
                    switch(inpt,
                           mean = mean(x),
                           median = median(x)
                    )
                    
                    Output:
                    [1] 5.5
                
              
Artikel Terkait

Enjoy the little things, for one day you may look back and realize they were the big things.