www.jagostat.com

www.jagostat.com

Website Belajar Matematika & Statistika

Website Belajar Matematika & Statistika

MPC I   »   Konsep Dasar Sampling   ›  Sampling Error dan Nonsampling Error
Sampling

Sampling Error dan Nonsampling Error

Sampling error adalah kesalahan yang disebabkan oleh teknik pengambilan sampel atau kesalahan yang muncul dalam suatu proses pengumpulan data akibat digunakannya sebuah sampel dari suatu populasi, bukan dengan mengamati seluruh unit dalam populasi.


Flag Counter
Flag Counter

Apabila kita melakukan pencacahan terhadap keseluruhan unit yang ada dalam populasi (sensus), maka nilai parameter yang kita peroleh seperti rata-rata, total, atau persentase adalah nilai yang sebenarnya (true value) dengan asumsi tidak ada measurement error atau nonsampling error.

Akan tetapi, Kalau dilakukan pengambilan sampel, maka kita akan memperoleh suatu nilai yang dihitung dari nilai-nilai dalam sampel, yang dianggap merupakan nilai duga dari nilai sebenarnya tersebut (true value).

Sampling Error

Perbedaan dari suatu nilai duga yang diperoleh berdasarkan sampel (biasa disebut dengan statistik atau penduga) dengan nilai berdasarkan populasi (biasa dikenal dengan istilah parameter) disebut dengan istilah Kesalahan Sampling (Sampling Error).

Jelasnya, nilai duga bisa berbeda dari nilai sebenarnya dan perbedaan itu ditimbulkan karena dilakukan pengamatan hanya terhadap sebagian dari unit-unit yang terdapat dalam populasi atau karena pengambilan sampel.

Singkatnya, sampling error adalah kesalahan yang muncul dalam suatu proses pengumpulan data akibat digunakannya sebuah sampel (dengan ukuran n) dari suatu populasi untuk memperkirakan nilai suatu parameter, bukan dengan mengamati seluruh unit dalam populasi.

Nonsampling Error

Tentu saja kalau ada kesalahan akibat dilakukannya pengambilan sampel (sampling error), maka akan ada pula kesalahan bukan akibat dilakukannya pengambilan sampel (nonsampling error).

Nonsampling error adalah perbedaan yang terjadi/timbul antara nilai yang diperoleh dengan nilai yang sebenarnya yang bukan dikarenakan dilakukannya penelitian terhadap sebagian dari populasi. Dengan demikian, kesalahan ini bisa terjadi baik dalam pengumpulan data dengan pendekatan survei sampel ataupun survei lengkap (sensus).

Kesalahan ini secara garis besarnya dapat kita klasifikasikan menjadi dua kelompok besar, yaitu: (i) kesalahan berkaitan dengan cakupan (error of coverage) dan (ii) kesalahan berkaitan dengan isi (error of content). Sedikit pembahasan tentang dua hal tersebut adalah sebagai berikut:

Kesalahan akibat cakupan (Error of Coverage)

Kesalahan ini terjadi terutama karena kerangka sampel yang kurang baik, dan kesalahan ini terjadi minimal dari salah satu dari tiga sebab berikut:

  1. Kegagalan cakupan (Ommission)
  2. Hal ini terjadi karena adanya satu atau lebih unit pengamatan yang seharusnya dicacah/diamati/diteliti dalam suatu survei, tetapi mungkin karena beberapa hal, seperti batas daerah penelitian kurang jelas, maka unit tersebut tidak teramati.

    Hal ini jelas akan memengaruhi nilai yang akan kita peroleh, misalnya, bila dihitung nilai total pendapatan dari perusahaan pengangkutan, maka nilai tersebut akan bisa menjadi lebih kecil dari yang seharusnya.

  3. Keberlebihan cakupan (Duplication)
  4. Satu atau beberapa unit pengamatan bisa juga tercacah lebih dari satu kali, sehingga kalau hal ini terjadi dan tak sempat diketahui, maka informasi yang diperoleh, misal jumlah nilai, akan juga tidak menggambarkan yang sebenarnya.

  5. Kekeliruan cakupan (Errorneus Inclusion)
  6. Hal ini merupakan situasi kebalikan dari butir a, yaitu ada unit yang sebenarnya tidak termasuk dalam ruang lingkup penelitian, tetapi karena satu dan lain hal, unit tersebut tercacah/terobservasi dan nilainya masuk ke dalam proses pengumpulan data serta dalam penghitungan/pengolahan.

Kesalahan berkaitan dengan isi (error of content)

Kesalahan ini berkaitan dengan nilai atau informasi yang diperoleh dari responden bukanlah nilai atau informasi yang sebenarnya. Hal ini berhubungan dengan tiga faktor, yaitu faktor (i) responden, (ii) pewawancara, dan (iii) instrumen survei (seperti kuesioner).

Kesalahan bisa terjadi baik disengaja ataupun tidak disengaja oleh responden, atau oleh petugas pencacahan sendiri (yang melakukan kesalahan dalam pencacahan ataupun kesalahan dalam proses pengolahan, misalnya dalam penyalinan data dari daftar pertanyaan ke kertas pengolahan/worksheet), atau karena instrumen survei yang kurang baik.

Nonsampling error dapat terjadi dalam setiap usaha pengumpulan data terlepas apakah kita melakukan sensus (survei lengkap) ataupun survei sampel. Dalam survei sampel, karena unit yang diamati lebih sedikit dan tenaga pencacah yang dipakai adalah tenaga yang baik, maka nonsampling error dalam survei sampel dapat lebih diperkecil.

Umumnya, sampling error akan semakin kecil seiring dengan meningkatnya ukuran sampel (n) yang digunakan dalam penelitian. Sebaliknya, nonsampling error akan bertambah besar seiring dengan meningkatnya ukuran sampel (n)

Sumber:

Asra, Abuzar & Achmad Prasetyo. 2015. Pengambilan Sampel dalam Penelitian Survei. PT RajaGrafindo Persada: Jakarta.

Artikel Terkait

Be selective with who you invest your time, wasted time is worse than wasted money.