www.jagostat.com

www.jagostat.com

Website Belajar Matematika & Statistika

Website Belajar Matematika & Statistika

Pengantar Ekonomi » Inflasi › Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Ilmu Ekonomi

Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran

Upaya para pembuat kebijakan meredam lonjakan inflasi sering kali mengakibatkan kenaikan sementara tingkat pengangguran. Kurva yang menggambarkan mengenai dilema atau tradeoff antara inflasi dan pengangguran ini disebut kurva Philip (Phillip curve).


Upaya para pembuat kebijakan meredam lonjakan inflasi sering kali mengakibatkan kenaikan sementara tingkat pengangguran. Kurva yang menggambarkan mengenai dilema atau tradeoff antara inflasi dan pengangguran ini disebut kurva Philip (Phillip curve), mengambil nama ekonom pertama yang menelaah tradeoff antara inflasi dan pengangguran.

Hingga saat ini, konsep kurva Philip masih merupakan topik yang kontroversial di kalangan para ekonom. Namun, kebanyakan ekonomi saat ini sudah menerima keabsahan gagasan yang menyatakan adanya tradeoff jangka pendek antara inflasi dan pengangguran.

Ini semata-mata menyatakan bahwa, selama periode satu atau dua tahun, sebagian besar kebijakan ekonomi mendorong inflasi dan pengangguran ke arah yang saling berlawanan. Para pengambil kebijakan tetap menghadapi adanya tradeoff ini, terlepas apakah inflasi dan pengangguran dimulai pada tingkat tinggi, pada tingkat rendah atau di antaranya.

Mengapa kita dihadapkan pada tradeoff jangka pendek ini? Menurut penjelasan yang secara umum telah diterima, tradeoff itu muncul karena sebagian harga lambat menyesuaikan diri. Misalkan saja, suatu ketika pemerintah mengurangi kuantitas uang yang beredar dalam perekonomian atau masyarakat (langkah yang lazim ditempuh untuk menekan harga).

Dalam jangka panjang, satu-satunya dampak yang pasti dari tindakan itu adalah turunnya tingkat harga secara keseluruhan. Namun, tidak semua harga langsung berubah. Diperlukan waktu selama bertahun-tahun agar semua perusahaan dapat mengubah harga produknya sehingga mereka bisa menerbitkan katalog harga yang baru; serikat-serikat pekerja bersedia menerima konsesi atau kontrak kerja yang baru; dan berbagai restoran mengubah daftar harga dalam menu mereka. Sehingga dapat dikatakan bahwa harga-harga bersifat kaku dalam jangka pendek.

Akibat adanya harga-harga yang kaku, berbagai kebijakan pemerintah menimbulkan dampak-dampak jangka pendek yang berbeda dari dampak-dampak yang ditimbulkannya dalam jangka panjang. Sebagai contoh, pada saat pemerintah mengurangi kuantitas atau penawaran uang, maka akan mengurangi jumlah perbelanjaan masyarakat. Turunnya perbelanjaan, disertai adanya sebagian harga yang tidak berubah, mengakibatkan merosotnya produksi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan.

Penurunan produksi dan penjualan ini, pada gilirannya memaksa perusahaan mengurangi jumlah pekerjanya. Sampai di sini kita melihat secara jelas bahwa usaha pemerintah menekan inflasi dalam jangka pendek akan menaikkan tingkat pengangguran untuk sementara, sampai harga-harga menyesuaikan diri sepenuhnya dengan perubahan yang ditimbulkan oleh kebijakan pemerintah tadi.

Tradeoff antara inflasi dan pengangguran memang dikatakan hanya berlangsung sementara, namun yang disebut sementara itu dalam kenyataannya bisa berlangsung hingga bertahun-tahun. Dengan demikian, konsep Kurva Philip sangat penting untuk memahami berbagai fenomena dalam perekonomian. Secara lebih spesifik, para pengambil kebijakan dapat memanfaatkan pemahaman atas tradeoff itu dalam merumuskan berbagai instrumen kebijakan ekonomi.

Melalui perubahan jumlah belanja pemerintah, tingkat pajak, dan kuantitas/penawaran uang, dalam jangka pendek mereka dapat memengaruhi kombinasi tingkat inflasi dan tingkat pengangguran yang tengah terjadi dalam perekonomian. Oleh karena kebijakan-kebijakan moneter dan fiskal tersebut memiliki andil yang begitu besar, maka sejauh mana para pembuat kebijakan dapat memanfaatkannya dalam mengendalikan suatu perekonomian masih menjadi bahan perdebatan sengit.

Sumber:

Tulisan dalam artikel ini merupakan ringkasan penulis dari buku Pengantar Ekonomi (judul asli Principles of Economics), Edisi Kedua, Jilid 1, karya N. Gregory Mankiw dan diterjemahkan oleh Haris Munandar; Editor oleh Wisnu Chandra Kristiaji. Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Erlangga pada tahun 2003.

Artikel Terkait

You must expect failure as part of your journey of success, failure and success go hand in hand, you cannot have one without the other.