www.jagostat.com

www.jagostat.com

Website Belajar Matematika & Statistika

Website Belajar Matematika & Statistika

Pengantar Ekonomi » Elastisitas › Elastisitas Harga dari Penawaran
Ilmu Ekonomi

Elastisitas Harga dari Penawaran

Elastisitas harga dari penawaran (price elasticity of supply) mengukur seberapa banyak kuantitas yang ditawarkan atas suatu barang mengikuti perubahan harga barang tersebut.


Kita telah mengetahui, hukum penawaran menyatakan bahwa kenaikan harga suatu barang akan menaikkan kuantitas yang ditawarkan. Elastisitas harga dari penawaran (price elasticity of supply) mengukur seberapa banyak kuantitas yang ditawarkan atas suatu barang mengikuti perubahan harga barang tersebut.

Penawaran atas suatu barang dikatakan elastis jika perubahan harga menyebabkan perubahan yang cukup besar pada kuantitas yang ditawarkan. Sebaliknya, penawaran dikatakan tidak elastis atau inelastis apabila kuantitas yang ditawarkan itu sedikit saja berubah ketika harganya berubah.

Elastisitas penawaran terhadap harga ditentukan oleh fleksibilitas penjual dalam mengubah kuantitas barang yang mereka produksi. Sebagai contoh, penawaran sebidang tanah di tepi pantai bersifat inelastis, karena tanah di tepi pantai tidak bisa dibuat semau penjual.

Sedangkan barang-barang manufaktur seperti mobil, buku, atau televisi memiliki penawaran yang elastis karena pemilik pabrik bisa menambah jam kerja atau pegawai untuk memacu produksinya jika harga naik.

Di sebagian besar pasar, determinan kunci elastisitas harga dari penawaran adalah rentang waktu yang ada. Penawaran dalam jangka panjang cenderung lebih elastis atau mudah berubah ketimbang penawaran dalam jangka pendek. Ini mudah dipahami karena dalam jangka pendek para produsen akan kesulitan menambah atau mengurangi produksinya.

Dengan demikian, kuantitas yang ditawarkan dalam jangka pendek tidaklah terlalu peka terhadap perubahan harga. Seandainya rentang waktunya panjang, para pengusaha akan dapat membangun pabrik baru, atau menutup pabrik. Selain itu, perusahaan baru dapat memasuki pasar atau perusahaan lama juga mungkin ditutup. Itu berarti dalam jangka panjang, kuantitas yang ditawarkan bersifat peka/elastis terhadap perubahan harga.

Menghitung Elastisitas Harga dari Penawaran

Kita telah memiliki gambaran sekilas mengenai makna elastisitas harga dari penawaran. Sekarang, mari kita simak lebih jauh mengenai penghitungannya. Para ekonom menghitung elastisitas harga dari penawaran sebagai persentase perubahan kuantitas yang ditawarkan dibagi persentase perubahan harga. Kita tuliskan dalam rumus berikut.

Elastisitas harga dari penawaran = Persentase perubahan kuantitas yang ditawarkan/Persentase perubahan harga

Sebagai contoh, umpanakan saja suatu ketika terjadi kenaikan harga susu, yakni dari $2,85 menjadi $3,15 per galon sehingga para produsen susu pun terpacu meningkatkan penawarannya dari 9000 menjadi 11000 galon per bulan. Dengan menggunakan metode nilai tengah, selanjutnya kita kalkulasikan dulu persentase perubahan harga susu tersebut sebagai berikut:

Persentase perubahan harga = (3,15-2,85)/3,00 x 100 = 10 persen.

Kemudian kita hitung persentase perubahan kuantitas yang ditawarkan susu sebagai berikut:

Persentase perubahan kuantitas penawaran = (11000-19000)/10000 x 100 = 20 persen.

Dengan demikian, dalam contoh kasus ini elastisitas penawaran susu terhadap harga adalah:

Elastisitas penawaran terhadap harga = 20 persen/10 persen = 2

Dalam contoh ini, elastisitasnya sama dengan 2 dan itu berarti proporsi perubahan harga kuantitas susu yang ditawarkan 2 kali lebih besar daripada proporsi perubahan harganya.

Variasi Kurva Penawaran

Karena elastisitas harga dari penawaran mengukur seberapa banyak kuantitas yang ditawarkan berubah mengikut pergeseran harga, maka elastisitas itu dapat diketahui dengan melihat bentuk kurva penawarannya. Gambar 1 memaparkan lima kasus.

Gambar

Gambar 1. Elastisitas Harga dari Penawaran

Dalam kasus ekstrem elastisitas nol, artinya penawarannya inelastis sempurna (perfectly inelastic) bentuk kurvanya vertikal atau berupa garis lurus tegak. Dalam kasus ini, berapa pun harga berubah, kuantitas penawarannya tetap.

Jika elastisitasnya lebih besar, maka bentuk kurva penawarannya akan lebih mendatar, dan itu berarti kuantitas yang ditawarkan lebih peka terhadap perubahan-perubahan harga.

Pada kasus ekstrem kebalikannya, yakni penawaran bersifat elastis sempurna (perfectly elastic), kurva penawarannya berbentuk horizontal atau garis lurus mendatar, dan elastisitasnya sendiri tidak terbatas. Bentuk seperti ini menandakan bahwa perubahan harga sekecil apapun dapat mengakibatkan perubahan kuantitas yang ditawarkan secara drastis.

Di sebagian pasar, ada kurva penawaran yang elastisitasnya tidak sama di setiap titiknya. Gambar 2 memperlihatkan contoh kasus unik dari sebuah sektor industri di mana perusahaan-perusahaannya memiliki pabrik-pabrik yang kapasitas produksinya terbatas.

Gambar

Gambar 2. Elastisitas harga dari penawaran bisa bervariasi

Jika kuantitas yang ditawarkan masih relatif kecil, maka elastisitas penawarannya cukup tinggi. Artinya, para produsen cukup peka terhadap setiap perubahan harga. Peningkatan atau penyusutan produksi relatif mudah dilakukan dalam rangka menyesuaikan diri terhadap kenaikan atau penurunan harga. Belum semua kapasitas produksi telah terpakai sehingga penambahan produksi bisa dilakukan kapan saja.

Namun, jika kuantitas yang ditawarkan sudah relatif besar, tingkat produksi/penawaran tidak lagi peka terhadap perubahan-perubahan harga. Peningkatan atau penyusutan produksi menjadi sulit dilakukan dalam rangka menyesuaikan diri terhadap kenaikan atau penurunan harga.

Seluruh kapasitas produksi telah terpakai sehingga penambahan produksi hanya dapat dilakukan dengan membuka pabrik baru, dan itu tentunya perlu biaya investasi. Jadi penawaran baru bisa ditingkatkan jika peningkatan harganya cukup besar. Hanya dengan kenaikan harga secara tajam maka penawarannya bisa lebih elastis.

Gambar 2 di atas memperlihatkan sebuah contoh numerik atas fenomena tersebut. Apabila harga naik dari $3 menjadi $4 (kenaikan sebesar 29 persen dengan menggunakan metode nilai tunggal), kuantitas yang ditawarkan akan naik dari 100 menjadi 200 (67 persen). Kenaikan kuantitas yang ditawarkan lebih dari 1.

Namun, ketika harga naik dari $12 menjadi $15 (22 persen), kuantitas yang ditawarkan hanya bertambah dari 500 menjadi 525 (hanya 5 persen). Itu artinya, proporsi kuantitas yang ditawarkan lebih kecil daripada perubahan harganya. Pada tahap ini elastisitas penawarannya kurang dari 1.

Sumber:

Tulisan dalam artikel ini merupakan ringkasan penulis dari buku Pengantar Ekonomi (judul asli Principles of Economics), Edisi Kedua, Jilid 1, karya N. Gregory Mankiw dan diterjemahkan oleh Haris Munandar; Editor oleh Wisnu Chandra Kristiaji. Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Erlangga pada tahun 2003.

Artikel Terkait

If you want to look good in front of thousands, you have to outwork thousands in front of nobody.