Pengantar Ekonomi
Ekonom, sebagai sebuah kelompok, sering kali dikecam karena memberikan nasihat yang saling bertentangan kepada para pembuat kebijakan. Berikut adalah tiga alasan mendasar mengapa para ekonom begitu sering memberikan nasihat yang saling bertentangan kepada pembuat kebijakan.
“Jika semua ahli ekonomi dijajarkan dari ujung ke ujung, mereka tidak akan mencapai suatu kesepakatan”. Sindiran George Bernard Shaw ini membuka pikiran. Ekonom, sebagai sebuah kelompok, sering kali dikecam karena memberikan nasihat yang saling bertentangan kepada para pembuat kebijakan. Suatu kali presiden Ronald Reagan bergurau, jika permainan Trivial Pursuit dirancang untuk para ekonom, permainan ini akan memiliki 100 pertanyaan dan 3000 jawaban.
Mengapa para ekonom begitu sering memberikan nasihat yang saling bertentangan kepada pembuat kebijakan? Ada tiga alasan mendasar:
Mari kita bahas masing-masing alasan tersebut.
# Perbedaan dalam Penilaian Ilmiah
Beberapa abad yang lalu, para astronom memperdebatkan apakah bumi ataukah matahari sebagai pusat tata surya. Belakangan, para meteorolog memperdebatkan apakah bumi sedang mengalami “pemanasan global dan jika memang benar, apa penyebabnya”. Ilmu adalah suatu pencarian untuk memahami dunia di sekeliling kita. Bukanlah suatu kejutan bahwa sementara pencarian terus berlanjut, para ilmuwan bisa saja tidak setuju tentang arah mana yang menuju pada jawaban yang benar.
Para ekonom seringkali bersilang pendapat untuk alasan yang sama. Ekonomi adalah ilmu baru, dan masih banyak yang harus dipelajari. Para ekonom kadang-kadang saling berbeda pendapat karena mereka mempunyai prasangka tentang keabsahan teori alternatif atau tentang ukuran parameter yang penting.
Contohnya, para ekonom saling berbeda pendapat tentang apakah pemerintah harus membebankan pajak berdasarkan pendapatan rumah tangga atau konsumsinya (pengeluaran). Para pendukung perubahan dari pajak pendapatan ke pajak pengeluaran (konsumsi) percaya bahwa perubahan ini akan mendorong rumah tangga untuk menabung lebih banyak karena pendapatan yang ditabung tidak dikenakan pajak. Semakin tinggi tabungan, pada gilirannya, akan lebih mempercepat pertumbuhan produktivitas dan standar hidup.
Pendukung untuk pajak pendapatan percaya bahwa tabungan rumah tangga tidak akan memberikan respons yang berarti terhadap perubahan undang-undang perpajakan. Kedua kelompok ahli ekonomi tersebut memiliki pandangan normatif yang berbeda tentang sistem perpajakan karena mereka mempunyai pandangan positif yang berbeda tentang tingkat respons tabungan terhadap insentif pajak.
# Perbedaan dalam Nilai
Anggaplah bahwa Peter dan Paul mengambil air dalam jumlah yang sama dari sumur kota. Untuk membayar perawatan sumur, kota menetapkan pajak bagi penghuninya. Peter mempunyai pendapatan $50.000 dan dikenai pajak $5.000, atau 10 persen dari pendapatannya. Paul mempunyai pendapatan $10.000 dan dikenai pajak $2.000, atau 20 persen dari pendapatannya.
Apakah kebijakan ini adil? Jika tidak, siapa yang membayar terlalu banyak dan siapa yang membayar terlalu sedikit? Apakah pendapatan Paul yang rendah yang disebabkan oleh cacat fisik atau keputusannya untuk mengejar karier dalam dunia akting merupakan hal yang penting dalam hal ini? Sementara, apakah pendapatan Peter yang tinggi yang bersumber dari warisan yang besar, ataukah karena kesediaannya untuk bekerja lebih lama pada pekerjaan yang menjemukan adalah penting?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut sulit dijawab karena orang mungkin saja tidak setuju. Jika dewan kota membayar dua orang ahli untuk mengkaji bagaimana kota harus mengenakan pajak kepada penghuninya untuk membayar sumur itu, kita tidak akan terkejut jika mereka memberikan nasihat yang bertentangan.
Contoh sederhana ini memperlihatkan mengapa para ekonom kadangkala bersilang pendapat tentang kebijakan publik. Sebagaimana kita pelajari sebelumnya dalam pembahasan tentang analisis positif dan normatif, kebijakan tidak dapat dinilai dengan dasar-dasar ilmiah semata. Terkadang, para ekonom memberikan nasihat yang bertentangan karena mereka mempunyai nilai-nilai yang berbeda. Ilmu ekonomi yang sempurna tidak akan mengatakan kepada kita apakah Peter ataukah Paul yang membayar terlalu banyak.
# Persepsi Versus Realita
Oleh karena perbedaan dalam penilaian ilmiah dan dalam nilai, sebagian perbedaan pendapat di antara para ekonom tidak dapat dihindarkan. Namun, kita sama sekali tidak boleh terlalu membesar-besarkan jumlah perbedaan pendapat. Dalam banyak kasus, para ekonom mempunyai pandangan yang sama.
Tabel 2-2 berisi sepuluh proposisi mengenai kebijakan ekonomi. Dalam survei mengenai ekonom dalam bisnis, pemerintahan, dan pendidikan, proposisi tersebut didukung oleh mayoritas responden. Kebanyakan dari proposisi akan gagal mencapai konsensus apabila dilakukan di antara masyarakat umum.
Proposisi pertama dalam tabel adalah tentang pengendalian biaya sewa. Untuk alasan yang akan kita bahas pada Bab 6, hampir semua ekonom percaya bahwa pengendalian biaya sewa akan merugikan karena akan mempengaruhi penyediaan dan kualitas perumahan dan merupakan cara yang sangat mahal dalam membantu sebagian besar anggota masyarakat yang membutuhkan. Namun demikian, banyak pemerintah kota memilih mengabaikan nasihat ekonom dan menetapkan plafon sewa yang dapat dibebankan oleh pemilik kepada penyewa.
Proposisi atau pandangan kedua dalam tabel berkaitan dengan tarif dan kuota impor. Untuk alasan yang akan kita bahas pada Bab 3 dan lebih lengkap pada Bab 9, hampir semua ekonom menentang hambatan terhadap perdagangan bebas. Namun demikian, presiden dan kongres telah membatasi impor untuk barang tertentu selama bertahun-tahun. Pada tahun 1993, Kesepakatan Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA), yang mengurangi hambatan terhadap perdagangan antara Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, lolos dari Kongres, tetapi hanya dengan perbedaan suara yang tipis meskipun dukungan dari para ekonom yang sangat besar. Dalam kasus ini, para ekonom benar-benar menyampaikan nasihat yang sama tetapi banyak anggota Kongres memilih untuk mengabaikannya.
Mengapa kebijakan seperti pengendalian biaya sewa dan kuota impor berlanjut jika para ahli menentangnya? Alasannya, mungkin para ekonom belum meyakinkan masyarakat umum bahwa kebijakan ini tidak diinginkan. Salah satu tujuan buku ini adalah untuk membuat Anda memahami pandangan ekonom dan subjek lainnya, dan barangkali untuk menyakinkan Anda bahwa hal inilah yang benar.
Tulisan dalam artikel ini merupakan ringkasan penulis dari buku Pengantar Ekonomi (judul asli Principles of Economics), Edisi Kedua, Jilid 1, karya N. Gregory Mankiw dan diterjemahkan oleh Haris Munandar; Editor oleh Wisnu Chandra Kristiaji. Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Erlangga pada tahun 2003.