Tutorial SPSS
Pada artikel ini kita akan melakukan analisis korelasi Spearman menggunakan SPSS dan menginterpretasikan output yang diperoleh.
Oleh Tju Ji Long · Statistisi
Koefisien korelasi Spearman atau sering disebut juga sebagai Spearman Rank Correlation Coefficient, digunakan untuk menghitung korelasi berdasarkan data yang berbentuk peringkat (ranking).
Pada artikel ini, kita akan mempelajari bagaimana melakukan analisis korelasi Spearman menggunakan SPSS dan menginterpretasikan output yang diperoleh, sedangkan untuk konsep dasar mengenai korelasi Spearman dapat dibaca pada artikel lain: Koefisien Korelasi Spearman.
Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Matematika dan mata pelajaran Fisika. Penelitian dilakukan pada 10 siswa SMA untuk mengetahui hubungan tersebut. Nilai ujian Matematika dan Fisika dari ke sepuluh siswa tersebut didata. Berikut adalah data yang diperoleh:
Mahasiswa | Nilai Matematika (X) | Nilai Fisika (Y) | Mahasiswa | Nilai Matematika (X) | Nilai Fisika (Y) |
---|---|---|---|---|---|
1 | 90 | 83 | 6 | 75 | 65 |
2 | 87 | 80 | 7 | 78 | 68 |
3 | 90 | 86 | 8 | 85 | 80 |
4 | 83 | 83 | 9 | 85 | 70 |
5 | 83 | 75 | 10 | 85 | 75 |
Berdasarkan data di atas, ujilah apakah ada hubungan antara pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Matematika dan mata pelajaran Fisika? Ujilah dengan tingkat signifikansi 5%.
Pembahasan:
Untuk melakukan analisis korelasi rank spearman pada SPSS, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, yaitu:
Menginput Data:
Pada Menu File ➔ New ➔ Data. Kemudian klik mouse pada sheet tab Variabel View.
Abaikan bagian yang lain, dan tekan CTRL-T untuk kembali ke DATA VIEW.
Untuk mengisi Kolom Nilai_matematika, letakkan pointer pada baris 1 kolom tersebut, lalu input data secara menurun sesuai data Nilai Matematika mahasiswa (10 data). Lakukan hal yang sama untuk kolom Nilai_fisika.
Contoh data yang selesai diinput adalah sebagai berikut:
Data yang telah dinput dapat disimpan dengan nama Uji Korelasi Spearman.
Pengolahan Data:
Setelah selesai menginput data, sekarang kita siap untuk mengolahnya. Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan:
Pada Menu Analyze ➜ Correlate ➜ Bivariate...
Tampak di layar:
Pengisian:
OUTPUT SPSS:
Berikut adalah output SPSS untuk uji korelasi Spearman yang kita peroleh:
INTERPRETASI OUTPUT:
Interpretasi output korelasi Spearman pada SPSS dapat dibagi menjadi tiga tahap yakni:
Dari output di atas, diperoleh angka koefisien sebesar 0,745*. Ini artinya, tingkat kekuatan hubungan atau korelasi antara variabel nilai matematika dengan nilai fisika adalah sebesar 0,745 atau sangat kuat. Tanda bintang (*) artinya korelasi bernilai signifikan pada tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0,05.
Angka koefisien korelasi berdasarkan output di atas adalah bernilai positif, yakni 0,744 sehingga hubungan kedua variabel tersebut bersifat searah. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa peningkatan nilai matematika akan diikuti oleh peningkatan nilai fisika.
Berdasarkan output di atas, diperoleh nilai signifikansi atau Sig. (2-tailed) sebesar 0,013 yang mana lebih kecil dari 0,05, maka dapat diartikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara nilai matematika dan nilai fisika.
Kesimpulan:Dengan mengacu pada pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan tingkat signifikansi 5% dapat dikatakan terdapat hubungan yang positif dan kuat, yakni sebesar 0,744, antara nilai pelajaran matematika dan nilai pelajaran fisika. Dengan demikian, peningkatan nilai matematika akan diikuti oleh peningkatan nilai fisika.
Cukup sekian penjelasan mengenai Uji Korelasi Spearman menggunakan SPSS dalam artikel ini. Semoga bermanfaat.
Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat, bantu klik tombol suka di bawah ini dan jika ada yang kurang jelas dari artikel ini silahkan tanyakan di kolom komentar. Terima kasih.
The secret to your success is found in your daily routine.
John C. Maxwell